Siapa Martias Fangiono? Mengenal Raja Sawit yang Berani Babat Hutan Papua untuk Proyek Tebu Jokowi

Tayang: 26 September 2024, 11:35 WIB
Penulis: Iswahyudi
Editor: Tim Rublik Depok
Martias Fangiono
Martias Fangiono /

RUBLIK DEPOK - Nama Martias Fangiono kembali mencuat seiring dengan proyek swasembada gula yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi di wilayah Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Proyek ini merupakan bagian dari program strategis nasional yang mencakup area lahan sebesar 2,29 juta hektare, yang setara dengan 70 kali luas DKI Jakarta.

Proyek ini diperkirakan akan mengakibatkan penggundulan hutan seluas ratusan ribu hektare di Papua Selatan untuk membuka lahan pertanian baru. Rencana pembukaan lahan ini mencakup 19 dari 22 distrik yang ada di Merauke.

Sorotan Proyek Tebu

Pembangunan kebun tebu dan pabrik bioetanol ini menarik perhatian publik setelah Presiden Jokowi melakukan penanaman tebu perdana di konsesi PT Global Papua Abadi, yang terletak di Kampung Sermayam Indah, Distrik Tanah Miring pada 23 Juli 2024. Dalam acara tersebut, Martias Fangiono, yang merupakan pendiri PT First Resources, hadir bersama anaknya, Wirastuty Fangiono.

PT First Resources diduga memiliki konsesi tidak hanya untuk lahan tebu dan pabrik bioetanol di Merauke, tetapi juga melalui beberapa perusahaan lainnya, seperti PT Andalan Manis Nusantara, PT Semesta Gula Nusantara, PT Borneo Citra Persada, dan PT Dutamas Resources International. Lima perusahaan ini disebutkan memiliki keterkaitan dengan First Resources dan sedang menjalin kerjasama dengan perusahaan besar lainnya untuk membentuk konsorsium kebun tebu.

Profil Martias Fangiono

Martias Fangiono adalah pengusaha asal Indonesia yang dikenal sebagai pendiri PT Surya Dumai Industri Tbk, sebuah perusahaan perkebunan sawit yang pernah berjaya. Namun, perusahaan ini mengalami kebangkrutan dan dicoret dari bursa efek Indonesia.

Kebangkrutan tersebut terjadi setelah Martias terlibat dalam kasus korupsi pada tahun 2007, yang berhubungan dengan pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Ia dijatuhi hukuman penjara selama satu setengah tahun dan dikenakan denda sebesar Rp 346 miliar.

Meski PT Surya Dumai mengalami delisting, anaknya, Ciliandra Fangiono, kemudian berhasil melakukan penawaran umum perdana (IPO) untuk First Resources, yang kini terdaftar di bursa efek Singapura. First Resources sendiri merupakan anak perusahaan dari PT Surya Dumai dan diduga memiliki beberapa perusahaan bayangan yang mengelola usaha sawit di Indonesia.

Keluarga Martias Fangiono

Martias Fangiono diketahui memiliki tujuh orang anak dari dua istri, Irawaty dan Silvia Caroline. Anak-anaknya, antara lain Wiras Anky, Wirastuty, Wirashery, Wirasneny, Ciliandra, Cik Sigih, dan Cilandrew. Ciliandra dan saudara-saudaranya merupakan pemegang saham dominan di First Resources, sementara PT Cilliandry Anky Abadi (CAA) dimiliki oleh istri kedua Martias dan dua anak mereka.

Wirastuty Fangiono juga merupakan pemegang saham utama di First Resources dan berperan aktif dalam acara penanaman tebu yang dihadiri Jokowi.

Meskipun ada isu terkait keterlibatan First Resources dengan proyek perkebunan tebu tersebut, perusahaan ini melalui komunikasi resmi menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pengembangan kebun tebu di Merauke. Mereka menegaskan bahwa fokus utama First Resources tetap pada sektor kelapa sawit, dengan operasional di Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.


Terkini

Trending

Berita Pilgub