Insiden Kekerasan di Makassar: Anak ODGJ Serang Ibu Kandung dengan Parang

Tayang: 26 September 2024, 11:30 WIB
Penulis: Iswahyudi
Editor: Tim Rublik Depok
/Istimewa /

RUBLIK DEPOK - Seorang wanita berusia 39 tahun yang dikenal dengan inisial S, menarik perhatian masyarakat setelah melakukan tindakan kekerasan yang sangat ekstrem terhadap ibunya, Siti Syamsiah, yang berusia 60 tahun, di daerah Bontoala, Makassar. Peristiwa tragis ini berlangsung di Jalan Tinumbu, Lorong 148, dan direkam dalam sebuah video yang dengan cepat menyebar di platform sosial media dan aplikasi pesan.

Dalam video yang mengerikan tersebut, terlihat S memegang sebilah parang saat Siti terjatuh di halaman rumah mereka. Aksi brutal ini menyita perhatian banyak orang, termasuk anak-anak, yang menyaksikan secara langsung kejadian tersebut. Warga setempat berusaha untuk melerai dan menghentikan tindakan S sebelum kepolisian datang ke lokasi kejadian.

Penanganan Pelaku

Setelah insiden terjadi, S segera diamankan oleh Polrestabes Makassar untuk dimintai keterangan. Pihak kepolisian menyampaikan bahwa pelaku diduga mengalami gangguan mental dan telah dibawa ke Rumah Sakit Khusus Daerah Jiwa Dadi untuk observasi lebih lanjut.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Devi Sujana, menjelaskan bahwa S pernah mengalami masalah kejiwaan yang memerlukan perawatan di rumah sakit sebelumnya. "Kami akan memeriksa pelaku untuk memastikan apakah ada masalah kejiwaan yang mendasari perilakunya," ungkapnya.

Keluarga S mengonfirmasi bahwa S telah menjalani perawatan kesehatan mental berulang kali. Namun, pihak kepolisian masih menunggu hasil evaluasi dari dokter forensik untuk mendapatkan kepastian mengenai kondisi mental S.

Perwakilan dari Dinas Sosial juga menambahkan bahwa mereka akan berkoordinasi dengan rumah sakit untuk memastikan pelaku mendapatkan penanganan yang sesuai. "Kami akan menunggu hasil observasi untuk menilai apakah pelaku dapat diminta pertanggungjawaban atas tindakannya," kata perwakilan tersebut.

Kondisi Korban

Di sisi lain, korban, Siti Syamsiah, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari. Sampai saat ini, penyidik belum dapat meminta keterangan dari korban mengenai kejadian yang menimpanya. Dalam wawancara awal dengan pelaku, terungkap bahwa S merasa sangat marah setelah diminta untuk mencuci piring, yang diduga menjadi pemicu tindak kekerasan.

Tim medis dari RSKD Dadi mengamati bahwa pelaku menunjukkan beberapa perilaku yang mencurigakan, seperti perubahan emosi yang tiba-tiba. Mereka berencana melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencapai diagnosis yang tepat.

Pihak rumah sakit menyatakan bahwa hasil evaluasi akan diumumkan dalam waktu dua hingga tiga minggu ke depan. "Kami akan memberikan surat keterangan setelah tim kami, termasuk psikiater dan psikolog, menyelesaikan evaluasi," jelas Sukirman, Plt Humas RSKD Dadi.


Terkini

Trending

Berita Pilgub