RUBLIK DEPOK - Polisi Resort Kota Palembang bekerja sama dengan Polda Sumatera Selatan berhasil mengamankan empat bocah di bawah umur yang terlibat dalam tindakan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap seorang siswi SMP berinisial AA (13 tahun). Keempat pelaku, IS, NS, AS, dan MZ, berusia antara 12 hingga 16 tahun. Di antara mereka, IS diketahui adalah pacar dari korban.
Setelah melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, pihak kepolisian mengungkapkan rincian mengenai cara para pelaku menghabisi nyawa AA. Menurut informasi, mereka membekap mulut dan hidung korban hingga tidak bernyawa. Setelah memastikan AA tak berdaya, IS bersama tiga temannya melakukan pemerkosaan secara bergiliran.
Penemuan Mayat dan Autopsi
Mayat AA ditemukan dalam keadaan telentang di sebuah kuburan, dengan celana yang melorot ke pahanya. Hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik di RS Bhayangkara, Mohammad Hasan Palembang, menyatakan bahwa AA meninggal akibat kekurangan oksigen. Terdapat juga luka-luka pada tubuhnya yang diduga disebabkan oleh benda tumpul saat ia dibekap dan dipindahkan ke lokasi kedua.
Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Kapolrestabes Palembang, mengungkapkan bahwa salah satu pelaku, IS, memiliki hubungan khusus dengan korban. Dalam keterangannya, Harryo menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan psikologi menunjukkan motif pelaku, terutama IS, didorong oleh nafsu birahi. Ditemukan juga bahwa para pelaku sering menonton konten pornografi di ponsel mereka, yang diduga mempengaruhi tindakan mereka terhadap AA.
Rincian Kronologi Kejadian
Kejadian ini bermula ketika keempat pelaku berkumpul di rumah IS sekitar pukul 13.00 WIB, sebelum menuju acara kuda kepang di dekat lokasi pemerkosaan. Korban diajak oleh rekannya, N, untuk menghadiri acara tersebut. Di sinilah, IS melakukan tindakan keji dengan membekap mulut dan hidung AA, mengakibatkan korban terjatuh dan meninggal dunia.
Saat IS membekap AA, ketiga pelaku lainnya, NS, AS, dan MZ, membantu menahan tangan korban. IS, yang merupakan kekasih korban, kemudian melakukan pemerkosaan diikuti oleh teman-temannya. Harryo menjelaskan bahwa terdapat dua lokasi kejadian, dengan lokasi pertama berada di kuburan Cina. Untuk menghindari deteksi, para pelaku memindahkan tubuh AA ke lokasi kedua yang berjarak sekitar 30 menit berjalan kaki.
Setelah melakukan tindakan kriminal yang sangat berat ini, mereka meninggalkan mayat AA yang baru ditemukan keesokan harinya. Laboratorium forensik Polda Sumsel melaporkan adanya banyak luka lecet pada tubuh AA akibat dibawa dengan paksa, serta patahnya tulang lidah akibat dibekap dan robeknya alat vitalnya.