Kepolisian Banten Rilis Informasi Terbaru tentang Kasus Tragis Penculikan Anak di Pantai Cihara

Tayang: 24 September 2024, 03:35 WIB
Penulis: Iswahyudi
Editor: Tim Rublik Depok
/

RUBLIK DEPOK - Dalam sebuah operasi yang intensif, kepolisian berhasil menangkap beberapa individu yang diduga terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan seorang anak perempuan berinisial APH (5 tahun) asal Cilegon. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Pantai Cihara, Lebak, pada Kamis (19/9/2024), dengan wajahnya ditutup lakban.

Berikut adalah empat poin utama terkait kasus yang menggemparkan ini:

  1. Penangkapan Lima Tersangka

Tim kepolisian telah menangkap semua tersangka yang terlibat dalam aksi kriminal ini. Lima orang yang ditangkap terdiri dari Rahmi, Saenah, Emi, Ujang, dan Yayan, termasuk di dalamnya tiga wanita yang diduga berperan dalam kejahatan ini.

"Semua pelaku kini sudah dalam pengawasan kami," ungkap Kapolres Lebak, AKBP Suyono, melalui pernyataan resminya.

  1. Informasi Tambahan Akan Diberikan oleh Polda Banten

Meski penangkapan telah dilakukan, Polres Lebak belum membeberkan rincian lebih lanjut mengenai kasus ini. Polda Banten dijadwalkan untuk merilis informasi tambahan pada hari ini, Senin (23/9/2024).

"Kami masih berada dalam tahap penyelidikan untuk memperoleh data yang lebih jelas," tambah Kabid Humas Polda Banten, AKBP Didik Haryanto.

  1. Keadaan Korban yang Sangat Memprihatinkan

Korban ditemukan dalam situasi yang sangat mengkhawatirkan, dengan wajahnya tertutup lakban berwarna hitam. Berita mengenai penemuan ini viral di media sosial, termasuk video yang menunjukkan jasad anak tersebut tergeletak di antara batu-batu pantai. APH diketahui mengenakan pakaian berwarna biru dengan motif karakter kartun, serta terdapat luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.

Sebelumnya, APH dilaporkan hilang saat bermain di lingkungan rumahnya.

  1. Ibu Korban Dapat Ancaman dari Pelaku

Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, mengonfirmasi bahwa ibu dari korban sempat mengalami ancaman dari pelaku. Ancaman tersebut diduga berkaitan dengan profesi sang ibu yang sering memberikan kredit barang kepada masyarakat.

"Ibu korban menerima ancaman selama kurang lebih satu bulan lalu. Kami sedang menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara kematian APH dengan ancaman yang diterima oleh ibunya," jelas Kemas.

Kepolisian terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif di balik tindakan keji ini serta mencari tahu apakah ada hubungan antara ancaman yang diterima oleh ibu korban dengan peristiwa tragis ini.


Terkini

Trending

Berita Pilgub