RUBLIK DEPOK - Pada hari Minggu, 22 September 2024, terjadi penemuan tragis ketika tujuh jasad ditemukan di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dua dari jasad tersebut ditemukan bersebelahan, sedangkan tiga lainnya tergeletak dalam posisi tengkurap di dalam air.
Keluarga Bersyukur atas Keselamatan Anak Mereka
Dalam situasi yang memilukan ini, keluarga seorang remaja berusia 16 tahun, yang kita sebut sebagai X, mengungkapkan rasa syukur mendalam setelah anak mereka selamat dari kejadian tersebut. X berhasil menyelamatkan diri setelah terjatuh ke dalam kali yang memiliki kedalaman sekitar enam meter.
X menjelaskan, pada Sabtu dini hari, 21 September 2024, ia sedang berada di Flyover Cipendawa ketika menerima pesan dari teman-temannya yang mengajak untuk berkumpul di sebuah warung kopi di Jalan Satopati, Bojong Menteng, Rawalumbu.
Merasa bosan dan tidak ada kegiatan, X setuju untuk bergabung. Setelah sekitar sepuluh menit perjalanan, X tiba di warung yang terbuat dari bambu dan kayu, di mana ia melihat banyak sepeda motor terparkir di depannya.
Suasana Mencekam di Warung
Setibanya di sana, X menyaksikan beberapa pemuda yang tidak dikenalnya sedang berbincang di teras warung dalam suasana yang cukup gelap. Lokasi tersebut terpencil, dikelilingi pabrik di satu sisi dan semak belukar di sisi lainnya, dengan hanya beberapa lampu jalan yang menerangi area tersebut.
Saat berinteraksi, X terkejut melihat beberapa senjata tajam tersembunyi di bawah bangku panjang. Ketika bertanya kepada temannya, mereka tidak mengetahui apa tujuan keberadaan senjata tersebut.
Kekacauan dan Kejadian Tragis
Sekitar 15 menit kemudian, ketenangan mendadak berubah menjadi kekacauan. Petugas dari Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota datang untuk membubarkan kerumunan tersebut. Dalam kepanikan, para pemuda berlarian ke berbagai arah, dan X terjatuh ke bagian belakang warung yang mengarah ke Kali Bekasi.
X, yang memiliki kemampuan berenang, mencoba untuk menyelamatkan diri ke seberang kali. Namun, banyak pemuda lain yang juga terjun ke dalam air, dan mereka saling menarik satu sama lain, menyebabkan X tenggelam berkali-kali dan meminum air kali yang keruh.
Akhirnya, setelah merasa lelah, X memutuskan untuk kembali ke daratan dan berpegangan pada sebuah perahu 'getek'. Dalam waktu lima menit, dia berhasil diselamatkan oleh Tim Patroli.
Kekhawatiran Keluarga dan Penemuan Mayat
Ibunda X menceritakan bagaimana paniknya ia dan suaminya ketika mendengar kabar tentang penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi. Ketika mendengar informasi tersebut dari seorang tukang ikan, ia segera mencari tahu keberadaan X, yang belum pulang ke rumah sejak Jumat malam.
"Kami sangat khawatir, terutama setelah mendengar tentang mayat-mayat itu. Untungnya, saya kemudian mendapat kabar bahwa anak saya selamat dan segera menjemputnya di kantor polisi," ungkap sang ibu.
Indikasi Tawuran di Lokasi Kejadian
Penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian mengungkapkan bahwa sekitar 60 orang yang berkumpul di warung tersebut terindikasi berniat untuk tawuran. Mereka berasal dari beberapa kelompok yang berencana mencari lawan.
Kapolsek Rawalumbu, Kompol Sukadi, menjelaskan bahwa saat Tim Patroli tiba, semua pemuda itu panik, dan beberapa di antaranya melompat ke kali untuk menghindari penangkapan. Meskipun awalnya mereka berdalih berkumpul untuk merayakan ulang tahun, hal itu terbukti sebagai kode untuk melakukan tawuran.
Hingga saat ini, polisi telah mengamankan puluhan orang terkait insiden ini, dengan tiga di antaranya ditetapkan sebagai tersangka karena membawa senjata tajam. Penemuan sejumlah senjata tajam di lokasi kejadian memperkuat dugaan bahwa mereka berniat untuk berkelahi.