RUBLIK DEPOK - Suara panik seorang remaja yang berhasil selamat setelah terjun ke Kali Bekasi, khususnya di daerah Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, masih terbayang jelas dalam ingatan Bagus, seorang petugas keamanan Perumahan Pondok Gede Permai. Pada dini hari, Sabtu, 21 September 2024, remaja tersebut ditemukan dalam keadaan lemas di tepi kali.
"Bang, tolong saya, bang. Saya tidak mau mati," kenang Bagus saat menggambarkan ucapannya saat ditemukan. Ketika itu, dua anggota polisi dari Tim Patroli Presisi mendekatinya dan meminta bantuan tali untuk menyelamatkan remaja yang terjebak.
Awalnya, Bagus merasa bingung dengan situasi yang terjadi. Namun, setelah menganalisis kondisi tersebut, ia segera bertindak. Dalam proses penyelamatan, Bagus dan petugas polisi juga menemukan remaja lainnya yang bersembunyi di semak-semak, diduga merupakan teman dari korban yang berhasil diselamatkan.
Dengan usaha keras, mereka berhasil mengangkat korban dari kedalaman kali yang mencapai 6 meter. Berkat kecepatan dan keberanian Bagus, nyawa remaja tersebut dapat tertolong meskipun kondisinya sempat kritis.
Penemuan Jenazah di Kali Bekasi: Keterkaitan dengan Tawuran
Keesokan harinya, seorang wanita bernama Umi Suci yang sedang mencari kucing peliharaannya di sekitar kali terkejut melihat dua jenazah pria tergeletak di atas batu. Setelah melaporkan penemuan ini kepada warga sekitar, lima jenazah lainnya juga ditemukan, sehingga total menjadi tujuh korban.
Kapolsek Rawalumbu, Kompol Sukadi, mengonfirmasi bahwa penemuan mayat ini diduga berkaitan dengan tawuran antar geng motor. Para pelaku melarikan diri saat penggerebekan polisi pada Sabtu dini hari. Dari 60 remaja yang terlibat, tujuh di antaranya melompat ke kali dan akhirnya ditemukan tewas.