RUBLIK DEPOK - Isu sampah kini menjadi fokus utama di tengah masyarakat. Pertumbuhan infrastruktur yang cepat dan peningkatan jumlah penduduk di Kota Depok berkontribusi pada kenaikan volume sampah yang diterima di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Untuk mengurangi beban sampah di TPA Cipayung, pengurus Kelurahan Cilangkap telah membentuk bank sampah di setiap Rukun Warga (RW), dari total 22 RW di kawasan mereka.
Lurah Cilangkap, Teguh Santoso, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya, yaitu pembentukan bank sampah baru di RW yang belum memiliki fasilitas tersebut.
Upaya Terus Dilanjutkan
Teguh Santoso menyebutkan bahwa beberapa RW yang belum aktif dalam pengelolaan bank sampah adalah RW 1, RW 2, RW 5, RW 6, RW 7, RW 8, RW 9, RW 12, RW 15, dan RW 18.
“Setiap RW yang belum aktif kami berikan penyuluhan dan fasilitas seperti timbangan, buku tabungan, kalkulator, gunting, masker, sarung tangan, dan karung untuk mendukung pembentukan bank sampah,” jelas Teguh Santoso.
Menurut Teguh, selama tiga bulan ke depan, pihak kelurahan akan terus melakukan edukasi dan memantau perkembangan bank sampah agar kegiatan berjalan dengan baik.
“Kelurahan Cilangkap juga sudah memiliki dua Unit Pengolahan Sampah (UPS) yang diharapkan dapat berfungsi secara optimal,” imbuh Teguh Santoso.
Kolaborasi untuk Lingkungan Bersih
Ketua TP PKK Kelurahan Cilangkap, Nur Aisyah, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif Pemerintah Kota Depok yang dikenal dengan istilah D'GOBER (Depok Go Bersih), mengingat TPA Sampah Cipayung sudah dalam kondisi overload.