Dugaan Agen Mossad Sebagai Dalang Kecelakaan Helikopter Presiden Iran di Azerbaijan Menguat

24 Mei 2024, 04:18 WIB
Mendiang Presiden Iran Ibrahim Raisi /Hamdani/

RUBLIK DEPOK - Dugaan terhadap pilot agen Mossad sebagai dalang kecelakaan helikopter yang membawa Presiden Iran Ibrahim Raisy di Azerbaijan semakin menguat. Publik Iran yang curiga terhadap agen Mossad, yang merupakan badan intelijen Israel yang dibentuk untuk memata-matai musuhnya.

Selama ini agen Mossad, bekerja sama dengan Israel, telah berupaya untuk menggulingkan pemerintahan Ibrahim Raisy. Ketegangan antara Israel dan Iran akhir-akhir ini menjadi alasan mengapa agen Mossad terlibat dalam peristiwa ini. Menurut laporan media Iran, helikopter yang digunakan sangat baik dan canggih untuk membawa Presiden Ibrahim Raisy.

Iran dikenal dengan teknologi militer yang canggih, sehingga militer Iran tidak mungkin menggunakan helikopter bekas untuk membawa Presiden Ibrahim Raisy dalam kunjungan kerjanya.

Kunjungan Ke Indonesia

Presiden Ibrahim Raisy juga pernah berkunjung ke Indonesia pada tahun 2023 dan meninggalkan kenangan yang baik di negeri ini. Bersama Presiden RI Jokowi, beliau menanam Pohon Ulin di sekitar Istana Negara RI.

Namun, kini Presiden Ibrahim Raisy telah tiada. Helikopter yang beliau tumpangi meledak di kawasan hutan Azerbaijan Iran. Pohon Ulin yang mereka tanam diharapkan tumbuh besar sebagai kenangan dari masa kepresidenan Ibrahim Raisy di Indonesia.

Mahmoud Ahmadinejad menjadi calon kuat pengganti Presiden Ibrahim Raisy, namun kekhawatiran Israel akan kekuasaan beliau kembali melambung. Iran akan segera menggelar pemilihan presiden untuk menggantikan Ibrahim Raisy, dan Mahmoud Ahmadinejad menjadi salah satu tokoh yang muncul sebagai kandidat.

Kematian Presiden Ibrahim Raisy mengejutkan semua pihak, terutama rakyat Iran. Jenazahnya dikebumikan dengan upacara militer di Iran, yang dihadiri oleh banyak pejabat dan tokoh terkemuka. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan kekuatan Iran dan mengumumkan 5 hari berkabung atas kematian Presiden Ibrahim Raisy.

Tanggapan Rusia

Konflik antara Iran dan Israel semakin memanas setelah kematian Presiden Ibrahim Raisy. Rusia, melalui Presiden Vladimir Putin, menegaskan bahwa jika terbukti Israel terlibat dalam sabotase kematian Presiden Iran, maka akan ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh Israel.

Putin juga menurunkan tim penyelidik untuk mencari tahu penyebab sebenarnya dari kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ibrahim Raisy. Seluruh dunia menanti hasil penyelidikan untuk mengetahui apakah benar ada sabotase dalam peristiwa tersebut.

Ketika helikopter yang membawa Presiden Iran Ibrahim Raisy bersama dengan beberapa pejabat Iran lainnya jatuh, kebingungan dan kekhawatiran pun melanda. Dikabarkan bahwa helikopter itu berangkat dari lokasi peresmian bendungan di dekat perbatasan Azerbaijan menuju Teheran, namun sayangnya tidak sampai ke tujuan.

Kondisi cuaca yang buruk, dengan kabut asap tebal, diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Tim pencari berhasil menemukan puing-puing helikopter yang terbakar di hutan Dizmar Azerbaijan, namun belum berhasil menemukan keberadaan Presiden Ibrahim Raisy dan pejabat lainnya.

Spekulasi pun mulai muncul, ada yang berpendapat bahwa awak helikopter mungkin saja melompat sebelum helikopter itu menabrak perbukitan hutan dan meledak. Namun, hingga saat ini belum ada yang bisa memastikan hal tersebut.

Pemberitaan Iran

Media Iran mengabarkan bahwa helikopter itu terbakar dan jatuh akibat cuaca buruk yang mengganggu pandangan pilot. Selain Presiden Iran Ibrahim Raisy, helikopter itu juga mengangkut Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, Gubernur Azarbaijan Timur Malek Rahmati, Imam Sholat Jumat Azarbaijan Timur Mohammad Ali Ale-Hashem, dan beberapa orang lainnya.

Penemuan Jenazah 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Iran, Mohammad Hassan Nami, mengungkapkan kondisi jenazah Presiden Ebrahim Raisi dan delapan korban lain selama proses evakuasi berlangsung.

Menurut Nami, seluruh jenazah korban, termasuk jasad Raisi, dapat teridentifikasi meskipun dalam kondisi terbakar. Oleh karena itu, tes DNA tidak diperlukan untuk mengidentifikasi jenazah tersebut.

Nami mengatakan bahwa semua jenazah telah dikenali dan dipindahkan ke Organisasi Medis Resmi. Salah satu jenazah yang dalam kondisi lebih baik dibandingkan korban lainnya adalah mendiang Imam Masjid Tabriz, Mohammad Ali Hashem.

Saat ditemukan, kondisi jenazah Hashem lebih baik daripada yang lain. Bahkan, Hashem diyakini masih hidup satu jam setelah kecelakaan terjadi dan sempat menghubungi Kantor Kepresidenan Iran.

Imam Masjid Tabriz merupakan salah satu penumpang di rombongan Raisi, bersama dengan Menteri Luar Negeri Hossein Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, kepala keamanan, pilot, co-pilot, dan kru lainnya.

Menanggapi berita duka tersebut, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, menyatakan lima hari berkabung nasional.

Editor: Iswahyudi

Terkini

Terpopuler