Ancaman Perang Hizbullah Lebanon Membuat Israel Tegang, Presiden Netanyahu Siapkan Serangan

- 7 Juni 2024, 15:53 WIB
Salah satu rudal yang digunakan oleh Hizbullah. "Al-Ashtar” varian lain dari Burkan
Salah satu rudal yang digunakan oleh Hizbullah. "Al-Ashtar” varian lain dari Burkan /Hamdani/

RUBLIK DEPOK - Konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon semakin memanas, dengan Presiden Israel mengancam akan melakukan perang terhadap kelompok tersebut.

IDF melaporkan bahwa mereka belum dapat mengkonfirmasi serangan yang dilakukan oleh Hizbullah.

Sebanyak 19 tentara IDF telah tewas di wilayah utara sejak Oktober 2023, ketika pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merespons serangkaian serangan Hamas dengan melancarkan serangan terhadap daerah kantong Palestina di luar Gaza.

Hizbullah diyakini berusaha mendukung Hamas dengan sesekali meluncurkan roket ke wilayah Israel utara.

Konflik ini telah memaksa evakuasi lebih dari 53.000 warga Israel dan 95.000 warga Lebanon dari sekitar perbatasan kedua negara.

Israel juga menyalahkan serangan roket Hizbullah yang menyebabkan kebakaran hutan di Dataran Tinggi Golan dan Galilea utara, menghanguskan hampir 2.500 hektare hutan.

Presiden Israel, dalam pernyataannya di kota Kiryat Shmona, menegaskan bahwa IDF siap untuk mengambil tindakan yang sangat intens terhadap Hizbullah.

Dia menekankan bahwa Israel tidak akan berdiam diri terhadap ancaman apapun yang diterima, dan akan memulihkan keamanan di wilayah utara.

Di sisi lain, pejabat Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompoknya tidak menganggap serius ancaman dari Israel. Meskipun mereka tidak ingin memperluas pertempuran dan tidak menginginkan perang, namun mereka siap dan tidak akan mundur jika terjadi serangan terhadap mereka.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah