Apa Itu Tradisi Mepamit yang Dilakukan Mahalini Sebelum Menikah?

- 7 Mei 2024, 14:31 WIB
Rizky Febian dan Mahalini Jalani Mepamit, Sule: Nikah Secara Agama di Jakarta
Rizky Febian dan Mahalini Jalani Mepamit, Sule: Nikah Secara Agama di Jakarta /Tangkap layar Instagram.com/@rfasmusic

RUBLIK DEPOK - Pasangan penyanyi Rizky Febian dan Mahalini mengadakan upacara mepamit dan dharma suaka menjelang pernikahan mereka. Upacara mepamit berlangsung di rumah Mahalini di Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali pada hari Minggu (5/5/2024).

Ayah Rizky Febian, Sule, menjelaskan bahwa mepamit adalah tradisi adat Bali di mana pengantin wanita berpamitan kepada para leluhur sebelum menikah dan bergabung dengan keluarga pengantin pria. Sule menegaskan bahwa upacara ini bukanlah resepsi pernikahan.

“Pamitan dari keluarga akan dibawa sama calon mempelai pria meminta izin. Jadi pamit ke leluhurnya gitu kalau di Sunda tuh gitu guys. Jadi berita yang beredar tanggal 5 Mei itu bukan resepsi ya,” ujar Sule, Senin (6/5/2024).

Dalam upacara mepamit, Mahalini diserahkan kepada calon pengantin pria dan keluarganya oleh ketua adat dan orangtuanya. Mereka akan bertanggung jawab terhadap Mahalini setelah pernikahan.

Pada dasarnya, mepamit memiliki makna berpamitan. Tradisi ini biasa dilakukan oleh orang Hindu Bali yang hendak menggelar pernikahan dengan seorang Muslim.

Mepamit digelar dengan tujuan sebagai alat untuk memohon izin, meminta maaf, serta berpamitan kepada seluruh keluarga besar, tokoh masyarakat, dan para leluhurnya. Sebab, calon pengantin ini akan meninggalkan agamanya untuk kemudian menikah dengan orang yang beragama Islam.

Tapi tak hanya itu, makna 'pamit' dalam tradisi mepamit juga cukup luas. Tradisi ini juga bisa digelar oleh calon mempelai wanita yang akan menikah dengan sesama penganut Hindu.

Pada hari yang disetujui, mempelai pria beserta keluarganya datang ke rumah pengantin wanita. Mereka membawa banten atau seserahan yang berisi makanan alem, tipat bantal, sumping, cerorot, apem, kuskus, wajik, kekupa, buah-buahan, serta lauk pauk khas Bali.

Prosesi mepamit dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari juru bicara keluarga, serta para tokoh adat dan agama. Kemudian, peralatan upacara yang harus disiapkan seperti dupa, bunga tiga warna, sanggah surya, kelabang kala nareswari, tikeh dadakan, keris, benang putih, tegen-tegenan, suwun-suwunan, dagang-dagangan, sapu lidi, sambuk kupakan atau serabut kelapa, dan tetimpung.

Selanjutnya, dilakukan prosesi mepamit dan diakhiri dengan mengucapkan doa di dalam pura sesuai dengan keyakinan agama Hindu.

Dikutip dari situs resmi Kantor Urusan Agama (KUA) Bali, pengantin mualaf wajib melampirkan dokumen berupa sertifikat masuk Islam dan mepamit jika akan menikah.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah