Warga Indonesia Menjadi Tentara Bayaran Ukraina Lawan Rusia, Ini Penjelasan Kemenlu RI

- 18 Maret 2024, 07:44 WIB
Tentara bayaran asing berada di Ukraina yang terlibat dalam perang melawan Rusia.
Tentara bayaran asing berada di Ukraina yang terlibat dalam perang melawan Rusia. /Army Times/

RUBLIK DEPOK - Sepuluh warga negara Indonesia (WNI) telah disebut bergabung sebagai tentara bayaran Ukraina dalam konflik melawan Rusia, menurut data yang diungkapkan oleh Kedutaan Rusia di Indonesia.

Data tersebut berasal dari Kementerian Pertahanan Rusia yang mencatat bahwa sejak tanggal 24 Februari 2022, sebanyak 13.387 tentara asing telah memasuki Ukraina. Selain itu, Rusia juga mengklaim bahwa 5.962 tentara asing yang direkrut telah gugur di medan pertempuran, seperti yang dilaporkan oleh Antara pada Jumat (15/3/2024).

Dari jumlah tersebut, Rusia menyatakan bahwa 10 di antaranya adalah WNI dan 4 di antaranya tewas dalam konflik tersebut.

Dalam menanggapi klaim ini, Direktur Perlindungan WNI dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait informasi tersebut.

KBRI di Kyiv, Ukraina, dan KBRI di Moskow, Rusia, telah bekerja sama dengan Kemenlu RI untuk memeriksa rilis yang dikeluarkan oleh Kemenhan Rusia.

Judha juga menambahkan bahwa perwakilan Indonesia sedang melakukan investigasi dan meminta informasi resmi terkait hal ini. Hingga saat ini, KBRI di Kyiv dan KBRI di Moskow tidak pernah menerima laporan mengenai aktivitas WNI sebagai tentara bayaran.

Di sisi lain, Duta Besar Ukraina di Jakarta, Vasyl Hamianin, mencatat bahwa Rusia sering menyampaikan informasi yang tidak benar selama konflik dengan Ukraina.

Ia menegaskan bahwa Rusia telah menggunakan warga negara asing dan tentara bayaran untuk menyerang Ukraina. Meskipun demikian, baik Rusia maupun

Ukraina memperbolehkan partisipasi warga negara asing dalam konflik tersebut. Sebagai contoh, seorang pria Nepal yang baru saja kembali dari Rusia setelah mengalami cedera di garis depan perang di Ukraina, memberikan kesaksian yang mengerikan tentang pengalaman di medan perang.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah