Kereta Cepat Lintasi IKN dan Malaysia: Rencana Terbaru dari Perusahaan Brunei

- 4 April 2024, 13:12 WIB

RUBLIK DEPOK - Sebuah perusahaan infrastruktur yang berbasis di Brunei Darussalam, Brunergy Utama, meluncurkan proposal pembangunan jalur kereta api berkecepatan tinggi pertama di Pulau Kalimantan.

 

Proyek ini berencana untuk menghubungkan Brunei dengan dua negara tetangga, Malaysia dan Indonesia, termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Proyek Kereta Api Trans-Borneo akan membentang sepanjang 1.620 kilometer dari sisi barat ke sisi timur Kalimantan, melintasi tiga negara Asia Tenggara.

Tahap pertama akan menghubungkan Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, dengan Kuching dan Kota Kinabalu, ibu kota negara bagian Sarawak dan Sabah di Malaysia, serta Distrik Tutong di Brunei dan wilayah barat di pantai utara Kalimantan.

Tahap kedua akan berlanjut ke arah selatan, menghubungkan Tutong dengan Provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, termasuk Samarinda dan Balikpapan.

"Dan nantinya akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara," kata Brunergy Utama.

Rencananya, akan ada empat terminal yang berfungsi sebagai jaringan utama kereta berkecepatan tinggi bersama dengan total 24 stasiun.

Kereta api cepat ini direncanakan melaju dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam, dengan perkiraan biaya sekitar 70 miliar dollar AS.

Namun, prospek proyek ini masih belum jelas, termasuk partisipasi dari Malaysia dan Indonesia. Menteri Komunikasi dan Transportasi Brunei, Shamhary Mustapha, mengungkapkan bahwa usulan pembangunan kereta yang melintasi semua kawasan Kalimantan belum dibahas secara resmi di tingkat pemerintah.

Halaman:

Editor: Jamhari Ali Gani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah