Benarkah Indonesia Setuju Menjalin Hubungan Resmi dengan Israel demi Bergabung dengan OECD?

- 11 April 2024, 23:54 WIB
/Reuters/Amir Cohen/

RUBLIK DEPOK - Media Israel seperti Ynet, Yediot Ahronoth, dan Times Of Israel, melaporkan bahwa Indonesia telah sepakat untuk menjalin hubungan resmi dengan Israel sebagai imbalan untuk bergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.

OECD dikenal sebagai lembaga pemikir terbesar di dunia yang merekomendasikan kebijakan ekonomi bagi anggotanya. Organisasi ini juga memiliki pengaruh besar dalam pembuatan peraturan internasional, seperti perpajakan.

Dilansir pada hari ini, Kamis (11/4/2024), media Israel merilis berita yang menyebutkan bahwa kesepakatan terjadi setelah tiga bulan pembicaraan yang dilakukan secara "rahasia".

Hal ini menandakan adanya upaya 'di balik layar' yang membutuhkan banyak usaha untuk mencapai kesepakatan tersebut. Awalnya, Menteri Luar Negeri Israel, Katz, menentang aksesi Indonesia karena pernyataannya yang mendukung perang dan klaim DRAF di wilayah tersebut. Namun, proses peningkatan hubungan dilakukan dengan sepakat.

Kesepakatan ini merupakan langkah penting bagi kedua negara untuk memperkuat kerjasama dan hubungan yang lebih baik di berbagai bidang, terutama di sektor ekonomi.

Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di Asia Tenggara dan Israel sebagai negara yang mampu dalam bidang teknologi dan inovasi, memiliki potensi besar untuk saling memperkuat dan memajukan perekonomian keduanya.

Ketua OECD, Angel Gurría, menyambut baik keputusan Indonesia untuk bergabung dengan organisasi tersebut dan menyebutnya sebagai "langkah yang cerdas". Dengan bergabungnya Indonesia, maka akan semakin memperkuat peran OECD sebagai lembaga pemikir terbesar di dunia yang merekomendasikan kebijakan ekonomi bagi anggotanya.

Kedua negara juga diharapkan dapat saling belajar dan bertukar pengalaman dalam bidang pembangunan ekonomi yang akan memberikan dampak positif bagi keduanya. Selain itu, dengan menjalin hubungan resmi, diharapkan dapat menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Sebagai informasi, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) telah memulai proses untuk memasukkan Jakarta ke dalam forum 38 negara tersebut pada bulan Februari. Namun sayangnya, Israel telah mengungkapkan keberatannya karena tidak adanya hubungan diplomatik antara kedua negara.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah