Fakta Menarik Tentang Kabupaten Sumedang yang Belum Banyak Diketahui, Simak Ulasannya

24 April 2024, 16:24 WIB
/kabar-sumedang.com/DOK/

RUBLIK DEPOK - Kabupaten Sumedang terletak di wilayah Priangan Tengah di Jawa Barat dan termasuk dalam aglomerasi Bandung Raya. Jarak antara Kota Bandung dan Sumedang sekitar 46 kilometer, dengan Sumedang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di utara, Kabupaten Majalengka di timur, Kabupaten Garut di selatan, dan Kabupaten Subang serta Kabupaten Bandung di barat.

Kabupaten Sumedang telah berdiri sejak berabad-abad yang lalu. Pada Rabu, 17 April 2024, daerah ini merayakan Hari Jadi Sumedang (HJS) ke-446.

Ada beberapa fakta menarik tentang Kabupaten Sumedang, antara lain:

Iwan Bahari/PRFM

  1. Kerajaan Sumedang Larang

Kerajaan Sumedang Larang merupakan salah satu kerajaan yang memiliki sejarah yang panjang di Indonesia. Berdiri sejak abad ke-16, kerajaan ini pernah menjadi kerajaan federasi bawahan dari Kerajaan Sunda yang kuat pada masa itu. Sebagai penerus dari Kerajaan Pajajaran, kerajaan ini memiliki banyak pusaka bersejarah yang menjadi bukti kejayaan masa lalu.

Kerajaan Sumedang Larang berada di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Nama Sumedang Larang sendiri berasal dari kata "Sumedang" yang merupakan nama daerah dan "Larang" yang berarti larangan. Hal ini merujuk pada sistem pemerintahan di kerajaan ini yang sangat ketat dan melarang rakyatnya untuk melakukan tindakan yang merugikan kerajaan.

Sejarah mencatat, kerajaan ini berdiri pada tahun 1528 Masehi oleh Sri Baduga Maharaja atau yang dikenal sebagai Prabu Siliwangi, raja terakhir dari Kerajaan Pajajaran. Beliau menyerahkan wilayah Sumedang kepada putranya yang bernama Prabu Surawisesa. Dengan demikian, Kerajaan Sumedang Larang secara resmi menjadi penerus dari Kerajaan Pajajaran.

Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan yang sangat berperadaban. Pada masa kejayaannya, Kerajaan Sumedang Larang telah mengembangkan sistem irigasi yang canggih untuk meningkatkan pertanian dan ekonomi masyarakatnya. Selain itu, kerajaan ini juga memiliki pusat kerajinan yang terkenal, yaitu pembuatan kain batik yang sampai saat ini masih menjadi kebanggaan daerah Sumedang.

Tidak hanya itu, Kerajaan Sumedang Larang juga memiliki sejumlah pusaka bersejarah yang diwariskan dari Kerajaan Pajajaran. Salah satu pusaka yang paling terkenal adalah Mahkota Binokasih. Mahkota ini digunakan oleh raja-raja Sumedang dan diyakini memiliki kekuatan magis yang melindungi kerajaan dari ancaman musuh.

Namun, kejayaan Kerajaan Sumedang Larang tidak berlangsung lama. Pada abad ke-18, kerajaan ini terpaksa bergabung dengan Kesultanan Mataram dan kemudian menjadi bagian dari Hindia Belanda. Meskipun demikian, kerajaan ini tetap mempertahankan kebudayaan dan tradisi yang khas, seperti adat istiadat, tarian, dan musik tradisional.

Hingga saat ini, Kerajaan Sumedang Larang masih diakui sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Sebagai daerah yang kaya akan sejarah, kerajaan ini menjadi salah satu tujuan wisata sejarah yang menarik di Jawa Barat.

Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, warisan kerajaan Padjadjaran yang kini berada di Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang /PR Sumedang

  1. Mahkota Binokasih

Salah satu warisan berharga yang masih tersimpan dengan baik adalah Mahkota Kerajaan Sunda. Mahkota ini menjadi benda pusaka yang sangat berharga bagi Kerajaan Sumedang Larang dan saat ini disimpan di Museum Prabu Geusan Ulun.

Mahkota Kerajaan Sunda ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, karena merupakan simbol dari kekuasaan dan kemakmuran Kerajaan Sunda pada masa lalu. Mahkota tersebut terbuat dari emas dan dihiasi dengan berbagai permata yang indah, seperti berlian, zamrud, dan batu permata lainnya. Selain itu, detail hiasan di mahkota ini juga menampilkan motif-motif khas dari Kerajaan Sunda, seperti motif bunga teratai dan naga.

Menurut sejarah, Mahkota Kerajaan Sunda ini adalah milik Raja Prabu Siliwangi, salah satu raja yang paling terkenal dari Kerajaan Sunda. Mahkota ini digunakan untuk upacara-upacara penting dan juga sebagai lambang kekuasaan sang raja. Namun, pada saat Kerajaan Sunda mulai melemah dan digantikan oleh Kesultanan Banten, mahkota tersebut kemudian dibawa ke Kerajaan Sumedang Larang dan disimpan di sana hingga saat ini.

Kini, Mahkota Kerajaan Sunda menjadi salah satu daya tarik utama bagi para pengunjung yang datang ke Museum Prabu Geusan Ulun

Jalan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang.

  1. Cadas Pangeran

Merupakan jalan penghubung antara Bandung dan Sumedang yang terkenal dengan tebing yang diubah menjadi jalan. Cadas Pangeran memiliki sejarah yang panjang dan menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah Kabupaten Sumedang.

Salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi di Sumedang adalah Cadas Pangeran. Jalan ini merupakan jalan penghubung Bandung-Sumedang yang terbentuk dari tebing yang dikikis sehingga menjadi jalan. Jalan ini memiliki dua jalur, namun yang pertama dibuat adalah jalur kiri dari arah Bandung yang menanjak. Sejarah Cadas Pangeran terkait dengan perjuangan rakyat dalam memperlebar jalan tersebut, yang digambarkan dalam buku-buku seperti "Pangeran Kornel" karya R. Memed Sastrahadiprawira dan "Jalan Raya Pos, Jalan Daendels" karya Pramoedya Ananta Toer.

Ali Sadikin Gubernur DKI Jakarta 1966-1977 ddtc.co.id

  1. Kelahiran Tokoh Terkenal

Tidak hanya memiliki sejarah yang menarik, Sumedang juga dihormati karena telah melahirkan berbagai tokoh yang berpengaruh dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah Ali Sadikin, yang lahir pada tanggal 7 Juli 1926 di Sumedang.

Ia merupakan salah satu tokoh yang sangat berjasa dalam membangun kota Jakarta menjadi seperti sekarang ini. Dengan gaya kepemimpinan yang tegas, beliau berhasil membangun berbagai infrastruktur penting seperti Monas, Jembatan Semanggi, dan gedung-gedung perkantoran yang menandakan kemajuan kota Jakarta.

Kang Ibing, seorang seniman legendaris tatar Sunda, juga lahir di Sumedang pada tahun 1936. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat piawai dalam seni pertunjukan Sunda, terutama dalam seni ketoprak. Ia juga dikenal sebagai pelopor dalam pembelajaran seni tradisional Sunda di berbagai perguruan tinggi. Dengan prestasinya yang gemilang, Kang Ibing berhasil mempopulerkan seni tradisional Sunda hingga ke tingkat nasional dan internasional.

Selain itu, Sumedang juga melahirkan dua nama yang sangat dikenal dalam dunia hiburan Indonesia, yaitu Rossa dan Paramitha Rusady.

Rossa, yang memiliki nama asli Sri Rossa Roslaina, lahir pada tanggal 9 Oktober 1978 di Sumedang. Ia merupakan penyanyi populer yang telah meraih berbagai penghargaan di industri musik Indonesia. Sedangkan Paramitha Rusady, yang lahir pada tanggal 27 Agustus 1961 di Sumedang, adalah seorang artis yang terkenal melalui perannya dalam berbagai sinetron dan film Indonesia.

 

Makanan Khas Sumedang. Tahu Sumedang Instagram @tsr_h.eman/

  1. Tahu Sumedang

Tahu Sumedang merupakan tahu yang terbuat dari sari kedelai dan telah ada sejak tahun 1900-an. Berbeda dengan tahu-tahu lainnya, tahu Sumedang tidak dimasak dengan rendaman kunyit sehingga memiliki warna putih alami yang menarik. Proses pembuatan tahu ini juga masih menggunakan cara tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Tidak hanya menjadi makanan favorit masyarakat lokal, tahu Sumedang juga semakin populer di kalangan wisatawan yang datang ke Sumedang. Selain karena rasanya yang lezat, tahu Sumedang juga memiliki nilai historis yang kuat karena telah ada sejak lama.

Tidak hanya dijual di pasar tradisional, tahu Sumedang juga banyak ditemukan di berbagai gerai seperti Tahu Bungkeng dan Tahu Palasari. Gerai-gerai ini biasanya ramai dikunjungi oleh para pelancong yang ingin mencicipi kelezatan tahu Sumedang. Tak heran jika tahu Sumedang menjadi oleh-oleh yang paling banyak diburu oleh para wisatawan yang berkunjung ke Sumedang.

Proses pengolahan tahu Sumedang juga sangat menarik untuk disimak. Tahu yang sudah dipotong-potong kemudian digoreng hingga menjadi krispi yang renyah dan gurih. Tahu ini kemudian disajikan dengan bumbu kecap dan sambal khas Sumedang yang membuat rasanya semakin nikmat.

 

Kesenian Sumedang

  1. Kesenian

Kesenian merupakan salah satu bentuk keberagaman budaya yang menjadi ciri khas suatu daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki kesenian tradisional yang unik dan menarik, termasuk Sumedang, sebuah kabupaten di Jawa Barat.

Sumedang memiliki beragam kesenian tradisional yang kaya akan makna dan sejarahnya sendiri. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa bentuk kesenian tradisional Sumedang yang memikat hati serta melestarikan kekayaan budaya daerah tersebut.

Sumedang, kabupaten di Jawa Barat, menyimpan beragam kesenian tradisional yang memikat hati. Diantaranya:

  • Wayang Golek Sumedang: Boneka cantik dengan cerita legenda Sunda.
  • Angklung: Alat musik bambu yang menghasilkan alunan merdu.
  • Rampak Bedug: Ketukan bedug yang menghentak diiringi tarian tradisional.
  • Tari Merak: Gerak gemulai penari meniru burung merak yang mempesona.
  • Ketuk Tilu: Tarian lincah yang menceritakan kisah cinta dan kehidupan.

Kesenian ini melestarikan kekayaan budaya Sumedang, menjadi identitas masyarakatnya, dan memikat hati para penikmat seni.

Dengan beragam keunikan dan keindahan yang dimiliki, Sumedang merupakan destinasi yang menarik untuk dikunjungi dan dieksplorasi lebih jauh.

 

Editor: Iswahyudi

Tags

Terkini

Terpopuler