RUBLIK DEPOK - Seorang perwira senior di Korps Garda Revolusi Islam Iran tewas dibom Israel, kejadian tesebut terjadi pada (26/12) saat Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Suriah, Damaskus.
Menurut kantor berita Iran Tasnim, Brigjen Jenderal Razi Mousavi tewas dalam serangan di Sayeda Zeinab. Tiga amunisi dilaporkan mengenai kompleks tempat Mousavi berada meski tidak ada informasi mengenai korban lain dalam serangan itu
Presiden Iran Ebrahim Raisi merespons kejadian tersebut. Ia bersumpah serapah, Israel pasti akan membayar kejahatan ini.
"Tidak diragukan lagi, tindakan ini merupakan tanda frustrasi, ketidakberdayaan, dan ketidakmampuan rezim Zionis yang mengambil alih wilayah tersebut," kata Raisi dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Rabu (27/12/2023).
Pembalasan juga dikatakan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian. Ia men-tweet bahwa Israel akan menghadapi "hitungan mundur yang sulit".
Perlu diketahui Mousavi bertanggung jawab untuk mengoordinasikan aliansi militer antara Iran dan Suriah. Ia diyakini oleh Israel sangat terlibat dalam upaya Teheran untuk memasok senjata kepada proksinya di wilayah tersebut, termasuk kelompok Hizbullah di Lebanon.
Laporan Tasnim mengatakan Mousavi adalah "salah satu penasihat IRGC tertua di Suriah". Ia dekat dengan mantan kepala pasukan Quds IRGC, Qassem Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada tahun 2020.
Hizbullah sendiri menganggap pembunuhan itu sebagai pelanggaran yang dilakukan Israel. "Tidak tahu malu,"
Dalam sebuah pernyataan terbaru yang disiarkan oleh media Iran, IRGC mengonfirmasi bahwa Mousavi terbunuh di dekat Damaskus dan mengancam akan membalas dendam. IRGC mengatakan bahwa "rezim Zionis yang mengambil alih kekuasaan dan biadab akan menanggung akibatnya".