Menunda Kehamilan Setelah Hubungan Intim: Benarkah Posisi Tidur Berpengaruh?

- 27 Juni 2024, 08:33 WIB
/Pexels/Leah Newhouse/

RUBLIK DEPOK - Mempertahankan jarak kehamilan bukan hanya untuk kesejahteraan anak, tetapi juga untuk menjaga kesehatan ibu. Jarak kehamilan yang terlalu dekat meningkatkan risiko kehamilan, yang berpotensi membahayakan ibu dan anak.

Salah satu cara menunda kehamilan adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi. Namun, apakah posisi tidur tertentu dapat mencegah kehamilan setelah berhubungan? Berikut penjelasannya:

Proses Kehamilan

Ketika ejakulasi, pria sehat mengeluarkan 40-150 juta sperma yang berenang menuju indung telur wanita. Sperma dapat bertahan di organ reproduksi wanita hingga 5 hari. Kehamilan terjadi saat sperma membuahi telur yang matang, membentuk embrio.

Kehamilan berkembang saat embrio menempel di dinding rahim melalui proses implantasi. Embrio berkembang menjadi janin dan akhirnya lahir sebagai bayi.

Posisi Tidur dan Kehamilan

Ada anggapan bahwa posisi tidur tertentu dapat memengaruhi kehamilan. Salah satunya adalah menaikkan kedua kaki dan mengganjal pinggul agar lebih tinggi dari perut selama 20 menit. Dipercaya bahwa posisi ini membantu sperma mencapai indung telur dan mencegahnya keluar dari vagina.

Namun, anggapan ini belum didukung oleh penelitian yang kredibel. Penelitian menunjukkan bahwa gravitasi justru membantu sperma masuk lebih banyak.

Sama halnya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung posisi tidur tertentu untuk mencegah kehamilan. Bahkan jika tidur dalam posisi berdiri, tidak dapat dipastikan bahwa semua sperma keluar dan mencegah kehamilan.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah