Viral Dugaan Pemaksaan Video Pujian Untuk Jokowi, Polda Jateng: Agar 'Pemilu Damai', Polda Jateng Berpihak?

- 7 Februari 2024, 17:35 WIB
Polda Jateng
Polda Jateng /Antara/

RUBLIK DEPOK - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud MD sebelumnya mendapat laporan dari Rektor Universitas Soegijapranata atau Unika Semarang. Sejumlah rektor diminta membuat pernyataan untuk memuji Jokowi, namun ditolak.

Hal ini diduga untuk menandingi sederet pernyataan sikap guru besar dan akademisi belasan kampus yang mengkritik pemerintahan Jokowi.

"Ada beberapa rektor yang disuruh. Ada yang kemudian membuat pernyataan, tapi template-nya sama. Lalu ada yang tidak mau, seperti itu, seperti Rektor Universitas Soegijapranata (Unika)," ujar Mahfud.

Kepolisian Daerah Jawa Tengah atau Polda Jateng angkat bicara soal dugaan aksi sejumlah polisi yang meminta para pimpinan perguruan tinggi membuat pernyataan tentang pemilihan umum dan kinerja pemerintahan Presiden Joko widodo atau Jokowi. Pernyataan itu beredar dalam bentuk video di media sosial Tiktok.

"Dalam rangka cooling system," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Satake Bayu Setianto pada Selasa (6/2/2024).

Langkah kepolisian meminta statemen dari para pimpinan perguruan tinggi tersebut untuk mencegah perpecahan jelang pemilihan umum atau Pemilu 2024.

Satake menyebut, upaya meminta testimoni juga dilakukan dari kelompok tokoh masyarakat lainnya.

"Kami juga meminta dari tokoh agama, tokoh adat, dan lainnya," ujarnya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto, bercerita diminta orang yang mengaku anggota kepolisian membuat rekaman video pernyataan tentang pemilihan umum dan kinerja pemerintahan Joko Widodo. Beberapa hari terakhir muncul video serupa dari sejumlah pimpinan perguruan tinggi.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah