Warga Pulau Rempang, Kota Batam bentrok dengan aparat gabungan dari TNI dan Polri, aparat yang mengendarai 60 armada kendaraan taktis berupaya masuk ke Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Riau. Dalam kericuhan tersebut, masyarakat sipil meminta aparat menghentikan kekerasan kepada rakyat di Pulau Rempang, yang terjadi, Kamis 7 September 2023, pagi Warga Pulau Rempang juga meminta meminta untuk membatalkan proyek ambisius Rempang Eco-City. Koalisi Masyarakat Sipil menilai, berbagai tindak kekerasan yang dilakukan aparat adalah imbas dari ambisi pembangunan proyek " TNI Angkatan Laut dan kepolisian menjadi alat negara untuk melancarkan ambisi pembangunan Kawasan Rempang Eco-City yang harus menggusur 16 Kampung Melayu Tua yang telah eksis sejak 1834," ujarnya dalam keterangan tertulis 7 September 2023 Anak-anak Menjadi Korban, Warga Sipil Ditangkap Berdasarkan pantauan video yang beredar, tindak kekerasan tersebut, menimpa masyarakat adat yang terjadi pukul 10.00 WIB. Aparat dengan kendaraan taktis berusaha merangsek masuk ke Pulau Rempang secara paksa. Aksi memasuki wilayah warga dengan paksa tersebut adalah upaya untuk pemasangan patok batas dan pengkondisian Masyarakat adat yang berkumpul di akses masuk Pulau Rempang di Jembatan 4 Barelang berusaha menghalau masuknya aparat. Salah satu korban tindakan represif aparat dibopong warga mengunakan motor Salah satu korban tindakan represif aparat dibopong warga mengunakan motor Secara represif, aparat merangsek masuk dengan water cannon, melalui pengeras suara, aparat juga memerintahjan untuk menangkap warga Diketahui, sebanyak 6 orang warga ditangkap, puluhan lainnya luka-luka, anak-anak juga tak luput imbas dari kekerasan tersebut, beberapa diantaranya mengalami trauma, hingga ada satu anak mengalami luka akibat gas air mata yang dilepaskan aparat dan beberapa lainnya mengalami sesak nafas Selengkapnya https://depokraya.pikiran-rakyat.com/nusantara/pr-3297095153/proyek-rempang-eco-city-kekerasan-oleh-aparat-warga-dan-anak-anak-menjadi-korban?page=all.