Siswa Miskin Terancam Tak Diterima di SMAN 4 Depok, Kepala Kantor Cabang Dinas Asep Sudarsono Usulkan Solusi

- 1 Juli 2024, 12:48 WIB
KEPALA Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Provinsi Jawa Barat, Asep Sudarsono.
KEPALA Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Provinsi Jawa Barat, Asep Sudarsono. /DeskJabar/

RUBLIK DEPOK - Asep Sudarsono menyoroti masalah kurangnya kuota di SMA Negeri 4 Kota Depok yang mengakibatkan siswa miskin tidak diterima. Ia mengusulkan penambahan ruang kelas baru di sekolah negeri yang ada sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Asep menjelaskan bahwa kuota jalur afirmasi (KETM) di SMAN 4 Kota Depok hanya 15 persen, atau 49 orang dari total daya tampung. Sementara itu, terdapat 132 siswa miskin yang mendaftar melalui jalur afirmasi KETM.

"Akibatnya, 83 siswa miskin tidak dapat diterima di SMAN 4 karena keterbatasan kuota. Salah satunya adalah siswa miskin yang kemarin dikawal oleh Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok yang tidak diterima melalui jalur KETM," ujar Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat Wilayah II Kota Bogor-Kota Depok (KCD II) Sabtu (30/6/2024).

Asep menyarankan Pemerintah Kota Depok untuk menghibahkan pembangunan tiga ruang kelas baru di setiap SMA Negeri di Depok.

"Di Depok ada 15 SMA Negeri. Jika setiap sekolah ditambah tiga ruang kelas baru, maka daya tampung keseluruhan SMAN di Depok bisa bertambah sebanyak 1.620 orang. Siswa SMAN kan warga Depok juga, jadi tidak salah jika Pemkot Depok mau menyumbangkan pembangunan tiga kelas di setiap sekolah negeri," ucap Asep.

Asep menambahkan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang fokus membangun sekolah negeri di 126 kecamatan yang belum memiliki SMAN di seluruh Jawa Barat.

"Untuk saat ini, Pemprov Jabar belum memprioritaskan penambahan sekolah negeri di Depok. Prioritas Pemprov adalah memastikan minimal ada satu sekolah negeri di 126 kecamatan tersebut," jelasnya.

Asep juga mengungkapkan bahwa SMAN 15 Kota Depok belum memiliki lahan dan gedung sendiri. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMAN 15 saat ini masih menumpang di SMK Swasta di Sukmajaya.

"Atau, Pemkot Depok bisa membantu membangun ruang kelas baru di SMAN 14. Sekolah tersebut sudah memiliki lahan sendiri, namun ruang kelasnya hanya ada empat, perlu ditambahkan lagi," kata Asep.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah