Peta Kontroversial IDF: Memicu Debat Sengit Tentang Ambisi Ekspansionis Israel

- 25 Juni 2024, 16:55 WIB
Peta Israel Raya
Peta Israel Raya /

RUBLIK DEPOK - Tindakan pemimpin Israel yang semakin terang-terangan menolak keberadaan negara Palestina merdeka dan hak warga Palestina atas tanah mereka ternyata memiliki agenda tersembunyi: Greater Israel atau Israel Raya.

Kejadian ini muncul setelah beredarnya gambar seorang prajurit Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang mengenakan lencana seragam bertuliskan peta Greater Israel selama operasi di Gaza.

Peta tersebut memicu kontroversi di media sosial negara-negara Arab. Peta itu tidak hanya mencakup Israel, tetapi juga wilayah luas di negara tetangga seperti Yordania, Palestina, Lebanon, dan sebagian Suriah, Irak, dan Mesir.

Komentar di media sosial menyatakan bahwa peta tersebut merefleksikan agenda ekspansionis Zionis Israel. Ada yang menilai hal ini mengingatkan kembali pada ambisi kekaisaran di masa lampau, membandingkannya dengan konsep “Lebensraum” Nazi Jerman.

Greater Israel mengacu pada gagasan perluasan wilayah dan kedaulatan Israel hingga mencakup wilayah yang dianggap sebagai tanah bersejarah mereka dalam Alkitab. Banyak orang Israel berpendapat bahwa wilayah Palestina yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki termasuk dalam tanah tersebut.

Ada yang beranggapan bahwa seluruh wilayah antara Sungai Yordan dan Laut Mediterania adalah Tanah Perjanjian orang Yahudi, dan merupakan hak ilahi mereka, tanpa mempertimbangkan penduduk dan hak menentukan nasib sendiri mereka.

Konsep Greater Israel berakar pada interpretasi tertentu dari ideologi Zionis, yang menyatakan bahwa "tanah perjanjian" dalam Alkitab membentang dari Sungai Nil di Mesir hingga Sungai Eufrat di Irak, dan dari Sungai Litani di Lebanon hingga Makkah dan Madinah di Arab Saudi.

Penafsiran ini telah menjadi kontroversi sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Zionis dan pendukungnya menganggapnya sebagai penggenapan ramalan agama, sementara para kritikus menentangnya sebagai pembenaran untuk perluasan wilayah dengan mengorbankan negara-negara tetangga dan kedaulatan mereka.

Pada awal tahun 2024, sebuah klip video yang beredar di media sosial memperlihatkan Avi Lipkin, seorang penulis Israel, yang memperkirakan bahwa perbatasan Israel akan membentang "dari Lebanon hingga Arab Saudi," yang ia sebut sebagai "Gurun Besar", dan "dari Mediterania hingga Efrat." Lipkin bertanya, "Dan siapa yang berada di seberang Sungai Eufrat?" Kemudian dia menjawab, "Kurdi dan Kurdi adalah teman.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah