Dinilai Sering Getok Harga, Inilah Tanggapan Warganet Tentang Relokasi Warung-warung di Kawasan Puncak Bogor

- 27 Juni 2024, 06:57 WIB
/Antara/M Fikri Setiawan/

"Mau sedih tapi inget indomie sama teh manis 70rb,” tulis warganet lain.

"Azab jualan nyari untung berlebihan...,”sahut yang lain.

"Salah kalian2 jualannya matok harga mahal,” kata warganet yang lain.

"Bagusss deh d rombak ksh harganya ga kira2 cm pop mie b4 sm jagung bakar 3 abis 300rb,” komentar warganet lain.

"Pantesan orang kampungku katanya punya warung di puncak, di kampung rumahnya mevvah bgt anaknya pada serjana semua,” ujar warganet lainnya.

"Pernah ngalamin dulu beli Indomie yang isi 2 Ama es teh manis 1 abis 50 ribuketambah parkirnya 30 ribu,” ungkap yang lain.

"Setuju bongkarin semua dari pada jualannya harganya yg tidak wajar seperti umumnya," imbuh warganet lain.

"Semoga kita bisa kembali menikmati alam puncak yg indah dan alami,,,Dan semoga pemilik warung2 yg di pinggir jalan ini bisa menerima dan memaklumi dan Allah ganti rezekinya dengan yg lebih baik lagi, Aamiin," ttimpal warganet lainnya.

Namun, penertiban ini mendapat perlawanan dari para PKL. Mereka meluapkan kekesalan dengan membakar ban dan sisa material bangunan serta melempar sampah ke jalan.

Senin (24/6) sekitar pukul 11.00 WIB, terjadi pembakaran ban dan material bangunan di tiga titik lokasi di kawasan Gunung Mas, Riung Gunung, dan Masjid Atta'Awun. Sampah pedagang berserakan di jalan, menimbulkan bau menyengat dan menghambat arus lalu lintas.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah