Jokowi Diduga Aktor Utama Otak dari Kecurangan Pemilu 2024

- 7 Maret 2024, 18:28 WIB
Abraham Samad (kiri), Novel Baswedan (tengah) dan Fery Amsari (kanan)
Abraham Samad (kiri), Novel Baswedan (tengah) dan Fery Amsari (kanan) /Wikipedia /

 

"Dalam pemilu kali ini ada kejanggalan. Ada partai yang menang pileg tetapi calonnya kalah. Tapi ada calon presiden yang menang tapi partainya kalah. Bahkan tidak memperoleh bahkan setengah persen dari angka yang dia peroleh 58 persen," kata Feri.

 

Menurutnya kejanggalan ini terjadi karena ada masalah serius dalam pemilu. Karenanya, hak angket kecurangan Pemilu 2024 harus ditujukan kepada eksekutif dalam hal ini Jokowi. 

 

"Pasti tentu akan ditujukan kepada eksekutif dalam hal ini Presiden Joko Widodo karena kecurangan itu sudah terlihat dari awal," katanya.

 

Feri mencontohkan, kecurangan eksekutif sudah ditunjukkan dengan adanya pernyataan cawe-cawe dan penggunaan data intelijen dalam Pemilu 2024.

 

"Apakah cawe-cawe itu berkaitan dengan Pemilu 2024, tentu ini yang harus diperiksa oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui hak angket," katanya.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah