Serangan Tentara Israel Membahayakan Nyawa Sandera Israel Sendiri, Al Qassam: Nasib Mereka Belum Diketahui!

17 Januari 2024, 13:50 WIB
Juru bicara kelompok bersenjata Hamas, Abu Ubaidah, yang selalu memakai penutup wajah dengan keffiyeh. /

RUBLIK DEPOK - Al Qassam, Pejuang Palestina sayap militer dari Faksi Hamas telah mengirim pesan kepada keluarga para sandera Israel. 

Mereka mengatakan bahwa para sandera tidak diketahui nasibnya sebab serangan brutal yang terus lancarkan tentara Zionis Israel di Gaza.

“Mengenai masalah tahanan Zionis, kami ingin mengatakan bahwa nasib banyak tahanan dan tahanan musuh menjadi tidak diketahui dalam beberapa minggu terakhir,” ujar Abu Ubaidah (14/1)

Abu Ubaidah mengatakan, para tawanan Israel yang masih berada dalam sanderaan Al-Qassam kini dipindahkan semua ke terowongan untuk mengindari mereka terbunuh oleh bom-bom yang dilepaskan tentara negara mereka sendiri.

“Sisanya semuanya memasuki terowongan yang tidak diketahui akibat agresi Zionis, dan kemungkinan besar, banyak dari mereka terbunuh baru-baru ini,” tambah Abu Ubaidah.

 

Juru bicara itu mengatakan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas keselamatan para tawanan Israel.

 

Sisanya masih berada dalam bahaya yang signifikan setiap saat, dan kepemimpinan musuh serta tentaranya memikul tanggung jawab penuh atas masalah ini,” tegasnya.

 

Pada Minggu, Brigade Al-Qassam memposting video yang menampilkan tiga tawanan Israel yang diduga ditahan di Jalur Gaza.

Para tawanan muncul dalam video tersebut mengirimkan pesan kepada pemerintah Israel, menuntut diakhirinya perang dan dikembalikan ke keluarga mereka.

Tahanan Hamas

Video tersebut diakhiri dengan statement Brigade Al Qassam yang menyatakan dalam bahasa Arab, Ibrani, dan Inggris: “Tunggu kami… kami akan memberitahu Anda tentang nasib mereka. Pemerintah Anda berbohong.”

Hamas dilaporkan diyakini menahan hampir 136 tawanan yang diambil pada 7 Oktober

Kesepakatan gencatan senjata sementara pada akhir November menghasilkan pembebasan 105 tawanan yang ditahan oleh Hamas, sementara Israel membebaskan 240 warga Palestina yang dipenjara.

Di antara tahanan Palestina yang dibebaskan terdapat 107 anak-anak, tiga perempatnya dilaporkan berstatus bukan pesakitan dan tidak dihukum karena melakukan kejahatan.

Lebih banyak lagi warga Palestina yang ditangkap sejak saat itu.

Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 24.100 warga Palestina telah terbunuh, dan 60.834 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.

Perkiraan Palestina dan internasional menyebutkan kalau mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Editor: Iswahyudi

Terkini

Terpopuler