Unjuk Rasa di Kampus AS, Kanada, dan Prancis untuk Protes Serangan Israel di Gaza

RUBLIK DEPOK - Mahasiswa dan mahasiswi dari universitas terkemuka di Inggris, seperti Oxford dan Cambridge, telah mendirikan tenda-tenda protes pro-Palestina. Aksi ini mirip dengan yang dilakukan di kampus-kampus di Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Prancis.

Para penyelenggara menyatakan bahwa aksi ini sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina. Mereka tidak memberikan batasan waktu untuk berapa lama tenda-tenda protes ini akan berdiri.

Dilansir dari Aljazirah, sekitar 50 mahasiswa mendirikan tenda-tenda protes di Oxford. Selain itu, para mahasiswa juga mendirikan tenda media, penyediaan makanan, dan tempat penyambutan.

Salah satu mahasiswa Oxford yang merupakan keturunan Yahudi-Amerika, Kendall Gardner, menyatakan bahwa salah satu tuntutan utama mahasiswa adalah agar universitas divestasi dari semua entitas dan pemegang kepentingan yang mendukung atau terlibat dalam penjajahan, apartheid, dan genosida Israel di Gaza.

Para mahasiswa juga menuntut agar Universitas Oxford berkomitmen untuk membangun kembali sektor pendidikan tinggi di Gaza yang dipimpin oleh Palestina.

Di sisi lain, polisi telah menangkap lebih dari 2.000 pengunjuk rasa pro-Palestina yang mendirikan tenda-tenda protes dan melakukan demonstrasi di kampus-kampus AS. Gelombang unjuk rasa di kampus-kampus di AS, Inggris, Kanada, dan Prancis diadakan untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, sudah lebih dari 34 ribu warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak Oktober tahun lalu. Para pakar menyebut operasi militer Israel di Gaza sebagai genosida.

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus-kampus ini terjadi di masa politik AS. Pada Kamis lalu, unjuk rasa pro-Palestina di University of Mississippi bahkan dihadapi dengan pengunjuk rasa tandingan yang menyanyikan lagu kebangsaan dan membawa bendera AS.