Network
RUBLIK DEPOK - Masjid Agung Syekh Quro berdiri megah di Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang. Masjid kebanggaan warga Karawang ini menjadi salah satu destinasi wisata religi favorit selama bulan Ramadan.
Sejarah Masjid Agung Syekh Quro
Masjid Agung Syekh Quro merupakan salah satu masjid tertua di Pulau Jawa. Menurut sejarah, masjid ini dibangun pada abad ke-14 atau tahun 1418 Masehi oleh Syekh Quro (Syekh Hasanudin bin Yusuf Sidik) beserta dua ulama lainnya, yaitu Syekh Abdurrahman dan Syekh Mualana Idhofi. Para ulama ini mendirikan masjid untuk memfasilitasi penyebaran Islam di Tanah Jawa.
Lokasi Masjid Agung Syekh Quro saat itu berada di dekat Pelabuhan Sundapura Pajajaran Karawang, tepat pada pertemuan Sungai Citarum dan Sungai Cibeet. Para ulama membangun masjid ini sebagai tempat persinggahan dan berdakwah bagi para pelaut dan pedagang yang singgah di pelabuhan.
Renovasi dan Perluasan Masjid
Seiring berjalannya waktu, Masjid Agung Syekh Quro terus dipercantik dan diperluas. Terhitung, masjid ini telah mengalami enam kali renovasi:
- 1635: Renovasi oleh Bupati Karawang pertama, Singaperbangsa.
- 1747: Renovasi oleh Bupati Karawang keempat, Raden Mochamad Sholeh Singaperbangsa.
- 1957: Renovasi oleh Bupati Karawang ke-15, Raden Tohir Mangku Dijoyo.
- 1967: Renovasi oleh Bupati Karawang ke-16, Kolonel Husni Hamid.
- 1989: Renovasi dan perluasan oleh Bupati Karawang ke-20, Kolonel Czi. Sumarmo Suradi.
- 2017: Renovasi dan perluasan oleh Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.
Deskripsi Masjid Agung Syekh Quro
Saat ini, Masjid Agung Syekh Quro memiliki luas sekitar 2.230 meter persegi. Arsitektur masjid memadukan gaya tradisional Jawa dan modern. Bagian atap berbentuk limas bersusun tiga, sedangkan bagian dalam masjid dihiasi dengan ukiran kayu yang indah.
Terdapat makam Raden Mochamad Sholeh Singaperbangsa, Bupati Karawang keempat, di dalam serambi masjid. Selain itu, terdapat juga sumur tua yang dipercaya memiliki air yang dapat menyembuhkan penyakit.
