Network
RUBLIK DEPOK - Pada tahun 1916, fisikawan terkenal Albert Einstein menerbitkan teori relativitas umum yang mengejutkan dunia. Teori ini meramalkan keberadaan gelombang gravitasi, yaitu riak dalam ruang-waktu yang disebabkan oleh percepatan materi yang bergerak dengan kecepatan cahaya.
Namun, Einstein percaya bahwa gelombang gravitasi ini akan sangat kecil dan sulit dideteksi.
Setelah puluhan tahun perkembangan ilmiah dan inovasi teknologi, keberadaan gelombang gravitasi akhirnya terkonfirmasi pada tahun 2015 oleh tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan California Institute of Technology (Caltech).
Penemuan ini merupakan tonggak sejarah dalam bidang fisika, dan membuka pintu baru untuk memahami alam semesta.
Pengamatan langsung pertama terhadap gelombang gravitasi ini terekam oleh tim peneliti dimana film dokumenter dibuat oleh pembuat film AS Sarah Klein dan Tom Mason bekerja sama dengan MIT School of Science.
Film ini mengungkapkan bagaimana fisikawan AS Rai Weiss, yang kini menjadi profesor emeritus di MIT, berhasil membuktikan keberadaan gelombang gravitasi, satu abad setelah Einstein meramalkannya.
Film dokumenter ini menyajikan kisah inspiratif tentang imajinasi, kecerdikan, dan dedikasi yang menghasilkan terobosan besar. Kisah ini juga mencerminkan bagaimana ide-ide ilmiah dapat berkembang lintas generasi.
Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya dibentuk oleh satu orang, tetapi juga melibatkan banyak orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Dalam penelitian ini, tim peneliti menggunakan teknologi yang sangat canggih untuk mendeteksi gelombang gravitasi yang sangat kecil. Mereka menggunakan Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO), yang merupakan alat yang sangat sensitif dan mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam ruang-waktu yang diakibatkan oleh gelombang gravitasi.
