Dinilai Berhala dan Tidak Sesuai Adat Budaya Warga Bogor, Patung Dewi Kencana Akan Dibongkar

24 April 2024, 15:49 WIB
Patung Dewi Kencana di Pakis Hills, Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, ditolak warga dan tokoh agama setempat. /Foto: Facebook

RUBLIK DEPOK - Patung Dewi Kencana yang terletak di Pakis Hill, Puncak, Cisarua, Bogor, menuai kontroversi. Warga menentang keberadaan patung tersebut dan mendesak untuk dibongkar.

Rencana pembongkaran Patung Dewi Kencana ini menjadi viral di media sosial. Dikabarkan bahwa warga mengecam keberadaan patung raksasa tersebut.

Warga dianggap tidak setuju dengan keberadaan patung tersebut karena dianggap tidak sesuai dengan budaya lokal. Mereka meminta agar patung tersebut segera dibongkar untuk menghindari konflik.

Pihak kepolisian dan pemerintah setempat turun tangan dalam mengatasi polemik yang terjadi akibat Patung Dewi Kencana.

Pemerintah Kabupaten Bogor memfasilitasi mediasi antara warga dan pihak pengelola Pakuan Hills. Pemerintah berharap agar polemik terkait patung Dewi Kencana bisa diselesaikan melalui musyawarah.

Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor, Yuliana Idris, menyatakan bahwa patung tersebut akan dibongkar sesuai kesepakatan yang telah dicapai.

"Info terakhir yang saya dengar, kemarin sudah ada kesepakatan antara kepala desa dan MUI mau dibongkar patungnya," kata Yuliana saat dihubungi wartawan, Selasa (23/4).

Yuliana menjelaskan bahwa telah terjadi kesepakatan antara kepala desa dan MUI untuk membongkar patung tersebut. Namun, ia belum memberikan informasi lebih lanjut terkait rencana pembongkaran tersebut karena masih dalam tahap analisis oleh Disparbud Bogor.

Pengelola Pakis Hills angkat bicara terkait keberadaan Patung Dewi Kencana tersebut. Humas Pakis Hills, Jatnika, menyatakan bahwa patung tersebut dibuat hanya sebagai daya tarik bagi para wisatawan.

Menurut Jatnika, polemik yang muncul terkait patung Dewi Kencana disebabkan oleh kesalahpahaman. Ia menegaskan bahwa patung tersebut tidak dibuat dengan tujuan negatif.

Pihak Pakis Hills telah mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak terkait guna mencapai pemahaman bersama. Jatnika menyatakan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan yang positif.

"Alhamdulillah kemarin dari MUI Desa Tugu Selatan sudah tabayun kepada pihak kami. Sayapun tetap klarifikasi, komunikasi dengan beberapa elemen supaya mengerti. Tadi juga dari Karang Taruna mengerti juga setelah diterangkan," ujarnya.

"Jadi hanya sebatas destinasi wisata saja untuk daya tarik. Ketemu dengan Ketua MUI Kecamatan Cisarua juga alhamdulillah positif, Pak Camat juga positif. Tinggal mungkin nanti kita ada pertemuan lagi gitu untuk lebih positif lagi, dan kondusif," lanjut dia.

Pemerintah Kabupaten Bogor berharap agar polemik terkait Patung Dewi Kencana di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, dapat diselesaikan melalui musyawarah. Disparbud Kabupaten Bogor mengatakan bahwa polemik tersebut terkait dengan kondisi masyarakat di wilayah tersebut.

"Mungkin kita juga harus sama-sama memahami karena itu adanya di daerah Puncak yang di sana banyak para santri, yang mungkin agak keberatan karena yang bersifat patung atau mungkin berhala," kata Sekretaris Disparbud Kabupaten Bogor Budi CW kepada wartawan di Cibinong, Selasa (23/4/2024).

Sekretaris Disparbud Kabupaten Bogor, Budi CW, menekankan pentingnya pemahaman menyeluruh terkait keberadaan patung Dewi Kencana. Ia menyarankan agar pihak terkait duduk bersama untuk mencari solusi yang terbaik.

Budi juga mengimbau agar polemik terkait patung Dewi Kencana tidak berujung pada kekerasan. Ia berharap agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik melalui dialog yang konstruktif.

Editor: Iswahyudi

Tags

Terkini

Terpopuler