RUBLIK DEPOK - Secara terbuka Israel menunjukkan kelicikannya, saat masa gencatan senjata masih berlangsung justru Israel membunuh dua warga Palestina.
Sebelumnya dikabarkan bahwa disepakati untuk gencatan senjata, permintaan gencatan senjata itu sendiri datang dari pihak Israel yang telah banyak merugi sejak dimulainya perang 7 Oktober 2023.
Hamas menyetujui gencatan senjata dengan salah satu syaratnya pembebasan sandera yang ditahan Israel dan sepakat untuk tidak saling menyerang.
Dalam masa gencatan tersebut Hamas menepati apa yang disepakati pada Jumat, 24 November 2023 , Hamas membebaskan setidaknya 24 sandera. Kumpulan tawanan tersebut termasuk perempuan dan anak-anak Israel.
Selain itu, ada juga beberapa pekerja pertanian dari Thailand. Mengutip Reuters, para sandera dibebaskan dari Gaza kepada pihak berwenang di Mesir, tepatnya melalui Perbatasan Rafah.
Qatar yang menjadi mediator gencatan senjata menyebut ada sekitar 13 warga Israel yang sudah dibebaskan. Sisanya, ada 10 warga Thailand dan Filipina.
Lebih jauh, pembebasan tersebut baru awalan saja. Pada kesepakatan yang diraih bersama ketentuan gencatan senjata, nantinya bakal ada gelombang berikutnya terkait pemulangan dan pembebasan sandera.