RUBLIK DEPOK - Pemasaran sosial merupakan sebuah konsep yang telah menjadi sangat populer di era modern ini. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya gagasan ini telah ada sejak ribuan tahun yang lalu?
Ya, dalam sejarahnya yang panjang, pemasaran sosial telah menjadi cikal bakal dari kebebasan para budak di zaman Yunani dan Romawi.
Pada zaman Yunani kuno, budak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.
Mereka dianggap sebagai harta benda yang dimiliki oleh tuannya dan tidak memiliki hak untuk bebas. Namun, seorang filsuf bernama Protagoras mulai memperkenalkan konsep baru yang disebut pemasaran sosial.
Ia menekankan pentingnya memberikan pendidikan dan kesempatan yang sama bagi para budak seperti yang diberikan kepada orang-orang yang merdeka.
Meskipun ide Protagoras tidak langsung diadopsi oleh masyarakat saat itu, tetapi gagasan ini telah menjadi dasar bagi gerakan pemikiran lainnya.
Gagasan Para Filsuf
Salah satu contohnya adalah Aristoteles, seorang filsuf besar yang menyuarakan pentingnya memberikan pendidikan yang sama bagi semua manusia, baik mereka yang merdeka maupun budak.
Ia juga menekankan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk mencapai kebahagiaan dan memperoleh kesempatan yang sama untuk sukses.
Pada zaman Romawi, pemasaran sosial terus berkembang dan mencapai puncaknya. Julius Caesar, seorang pemimpin yang juga seorang penulis, memperkenalkan konsep pemasaran sosial melalui karyanya yang berjudul "De Bello Gallico".