Tingkat Kasus DBD Meningkat! Simak Cara Jitu Mengusir Nyamuk DBD Selain Fogging

- 19 April 2024, 14:39 WIB
Ilustrasi demam berdarag dengue (DBD)
Ilustrasi demam berdarag dengue (DBD) /ilustrasi/

RUBLIK DEPOK - Kasus demam berdarah dengue (DBD) sedang menjadi perhatian besar, Gengs! Banyak daerah di Indonesia melaporkan peningkatan angka kejadian DBD. Bahkan, sudah terdapat korban jiwa akibat penyakit menular ini. Kita perlu lebih waspada agar tidak terjangkit demam berdarah. Sebagai Geng Sehat yang peduli akan kesehatan, tentunya sudah mengetahui bahwa virus dengue ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui nyamuk vektor, terutama nyamuk Aedes aegypti.

Saat kasus DBD sedang meningkat, tindakan yang dapat dilakukan oleh Geng Sehat adalah menjaga lingkungan agar tidak terdapat nyamuk Aedes aegypti. Satu-satunya cara untuk mencegah DBD adalah dengan membasmi perkembangbiakan nyamuk tersebut. Sayangnya, pengetahuan masyarakat Indonesia tentang nyamuk ini masih sangat rendah.

Sebagian besar masyarakat mengira bahwa dengan melakukan fogging atau pengasapan, nyamuk beserta telur-telurnya akan musnah. Padahal, untuk benar-benar membasmi nyamuk Aedes aegypti, fogging saja tidak cukup.

Pengasapan hanya akan membunuh nyamuk dewasa, sedangkan nyamuk Aedes aegypti dapat bertahan hidup dengan berkembang biak di tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh pengasapan. Telur-telur nyamuk ini dapat bertahan hingga enam bulan, dan akan menetas ketika terkena air.

Oleh karena itu, di samping melakukan fogging, kita juga perlu melakukan pencegahan dengan cara menguras dan menutup tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, seperti bak mandi, pot bunga, dan tempat penampungan air.

Selain itu, penting juga untuk menggunakan kelambu saat tidur dan mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Jangan lupa juga untuk mengoleskan lotion atau lotion anti nyamuk pada tubuh kita agar nyamuk tidak dapat mendekati dan menggigit kita.

Kita perlu lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD dan cara pencegahannya. Mulailah dari diri sendiri dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membiarkan barang-barang yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Inilah Langkah yang Harus Dilakukan untuk Memerangi Nyamuk Aedes Aegypti

Penyemprotan Serangga Nyamuk (PSN) merupakan metode terbaik untuk memerangi nyamuk Aedes aegypti. Namun, selain PSN, dr. Saleha juga memberikan beberapa tips untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk yang menjadi penular virus dengue, penyebab demam berdarah.

  1. Hindari Tanaman Rimbun & Tanam Tanaman Anti Nyamuk

Nyamuk Aedes aegypti senang bersembunyi di tanaman rimbun. Oleh karena itu, dr. Saleha merekomendasikan untuk menghindari tanaman yang terlalu rimbun. Jika ingin menanam tanaman rimbun, sebaiknya diselingi dengan tanaman anti nyamuk.

Tanaman anti nyamuk mengeluarkan aroma yang menyengat dan tidak disukai oleh nyamuk. Beberapa contoh tanaman anti nyamuk adalah kayu putih, sereh, jahe, lengkuas, kemangi, kencur, jeruk purut, lavender, dan zodia. Diantara semua tanaman tersebut, zodia memiliki aroma yang paling tidak disukai oleh nyamuk.

Selain itu, Anda juga bisa mencoba menyaring air jeruk purut dan menaruhnya di dalam kamar, atau menggeprek sereh, mengambil airnya, dan menaruhnya di dalam kamar. Pastikan untuk mengganti air setiap 2-3 hari sekali. Hindari tanaman yang bisa menampung air, seperti teratai, karena bisa menjadi tempat tinggal larva nyamuk Aedes aegypti.

  1. Gunakan Ikan untuk Memerangi Jentik Nyamuk

Ikan juga dapat membantu dalam memerangi nyamuk Aedes aegypti dan mencegah penyakit DBD. Menurut dr. Saleha, jika Anda memiliki kolam atau tempat penampungan air, sebaiknya letakkan ikan di dalamnya. Beberapa jenis ikan yang suka memakan larva nyamuk Aedes aegypti adalah ikan cupang, ikan cere, dan ikan kepala timah. Letakkan satu ikan saja di dalam bak mandi atau tangki air, karena terlalu banyak ikan dapat menimbulkan bau tidak sedap.

  1. Gunakan Obat Pembunuh Jentik Nyamuk

Selain membersihkan dan menguras tempat penampungan air secara rutin, Anda juga bisa menggunakan obat pembunuh jentik nyamuk seperti temefos. Obat ini efektif dalam dosis rendah, sekitar 1 ppm, dan bisa bertahan di air selama 2-3 bulan. Gunakan obat ini di bak mandi atau tempat penampungan air lainnya sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dr. Saleha.

Editor: Jamhari Ali Gani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah