Pura-pura Damai, Begini Siasat Sultan Agung Mataram Menyerang Batavia dan Berakhir Kekalahan

- 6 Mei 2024, 02:55 WIB
Sultan Agung
Sultan Agung /Film Sultan Agung/Rublik Depok/

RUBLIK DEPOK - Pada tanggal 22 Agustus 1628, sebanyak 60 kapal tiba di muara Ciliwung mengangkut 900 prajurit Sultan Agung Mataram. Mereka tiba dengan maksud untuk mencapai Batavia dan meminta izin masuk.

Dari kapal-kapal tersebut, pesan dikirim kepada Gubernur Jenderal JP Coen. Mereka menyatakan kedatangannya dengan damai, namun sebenarnya Sultan Agung telah merencanakan serangan terhadap Batavia.

JP Coen hanya mengizinkan 20 kapal masuk, karena ia curiga dengan kedatangan 60 kapal sekaligus. Namun, tanpa sepengetahuannya, pasukan Mataram juga datang dari arah selatan kota.

Pada hari yang telah ditentukan, prajurit Mataram yang masuk dari muara Ciliwung menyerang benteng pada tengah malam. Namun, mereka kalah karena pasukan penyokong dari selatan terlambat datang.

Melihat situasi tersebut, penduduk Batavia melakukan persiapan. Mereka melihat pasukan besar prajurit Mataram berkemah di luar gerbang selatan kota. JP Coen memerintahkan penduduk untuk mundur ke kastil sebagai tempat pertahanan yang aman.

Baca Juga: Perang Kesultanan Mataram Vs Belanda, Gagal Kuasai Batavia Ribuan Orang Sunda Dieksekusi

Prajurit Sultan Agung terus bergerak ke arah utara dan melakukan serangan, namun mereka gagal menembus tembok kota. Di Menara Hollandia, prajurit Kompeni berusaha menghalau serangan prajurit Mataram.

Prajurit Mataram terus mencoba mendekati pintu gerbang, namun serangan dari atas menara membuat mereka terpaksa melarikan diri. Upaya-upaya terus dilakukan, namun selalu gagal.

Pada 21 November 1628, prajurit Mataram kembali memanjat tembok. Mereka terus berusaha, namun akhirnya harus melarikan diri akibat serangan dengan pot dan tahi dari prajurit Kompeni.

Halaman:

Editor: Iswahyudi

Sumber: History of a Misunderstood City, karya Herald van der Linde


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah