Network
RUBLIK DEPOK - Buntut dari tertukar bayi di Rumah Sakit Sentosa Bogor, pihak RS menonaktifkan 15 perawat. Jubir RS Sentosa Bogor, Gregg Djako, mengatakan, 15 perawat tersebut terdiri atas lima orang yang bertugas pada sif pagi, lima orang pada sif siang, dan lima orang yang bertugas pada sif malam.
15 perawat yang saat kejadian sedang bertugas menjaga pasien, mereka dinonaktifkan sementara dan mendapatkan Surat Peringatan (SP) 1.
“Kita sudah memberikan sanksi berupa SP 1 dan menonaktifkan dari pelayanan sebagaimana dari biasanya dikerjakan selama ini sebagai perawat,” terang Gregg, Selasa 15 Agustus 2023
Berdasarkan pemeriksaan sementara yang dilakukan pihak rumah sakit, menurut Gregg, diduga para perawat melakukan kelalaian. Seperti terkait gelang pasien ganda atau gelang lepas dari dua ibu yang bayinya diduga tertukar.
Jubir RS Sentosa Bogor juga memastikan bayi yang diduga tertukar tersebut hanya dua. Dikarenakan dalam kurun waktu 18 Juli 2022 dan 19 Juli 2022 hanya ada dua bayi laki-laki lahir dan sisanya empat bayi perempuan, sementara kasus bayi yang tertukar adalah bayi laki-laki.
“Itu kemudian diperkuat ada dugaan nama bayi Ibu Siti itu tertulis nama bayi ibu B. Nah, kemudian dugaan ke arah sana bahwa semakin menyakinkan ibu B lah yang diduga tertukar,” ujar Gregg.
Sebelumnya, manajemen RS Sentosa baru mendapat informasi soal bayi yang diduga tertukar itu pada Mei 2023. Gregg kembali menjelaskan, Siti Mauliah telah mendatangi RS Sentosa berkali-kali. Namun, Siti disebut tidak pernah bertemu dengan manajemen.
Baca Juga: Bayi Tertukar! Pihak RS Sentosa Bogor Baru Mengetahui Setelah Setahun
Karyawan atau pegawai RS yang bertemu dengan Siti disebut tidak menyampaikan laporan soal dugaan ada bayi yang tertukar. “Jadi, memang kami harus akui ada kelalaian pada karyawan kami yang tidak menginformasikan ini. Ini sedang kami dalami,” kata Gregg Sabtu 12 Agustus 2023
