RUBLIK DEPOK - Ritual adalah serangkaian praktik dan tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang dan teratur sebagai bentuk komunikasi manusia dengan Tuhan atau entitas spiritual lainnya.
Di Indonesia, terdapat dua kelompok masyarakat yang memiliki kepercayaan dan melakukan ritual yang berbeda, yaitu kaum santri dan abangan yang menganut kejawen.
Kaum santri adalah sebutan untuk masyarakat yang menganut agama Islam secara konservatif dan taat pada ajaran Islam yang diajarkan melalui lembaga pendidikan agama seperti pesantren.
Sedangkan abangan adalah sebutan untuk masyarakat yang masih memadukan kepercayaan animisme, dinamisme, dan Hinduisme dengan agama Islam. Meskipun keduanya menganut agama Islam, namun terdapat perbedaan yang signifikan dalam melakukan ritual keagamaan.
Pertama, dalam hal pemahaman tentang makna dan tujuan melakukan ritual. Kaum santri lebih mengutamakan aspek spiritual dan ibadah dalam setiap ritual yang dilakukan.
Mereka meyakini bahwa ritual adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan meningkatkan taqwa (ketakwaan) kepada-Nya. Sementara itu, abangan yang menganut kejawen lebih memperhatikan aspek kebudayaan dan tradisi dalam melakukan ritual. Bagi mereka, ritual adalah bentuk penghormatan kepada leluhur dan memperkuat ikatan kekerabatan antar sesama.
Kedua, dalam pelaksanaan ritual. Kaum santri cenderung lebih konsisten dan teratur dalam melaksanakan ritual keagamaan. Mereka memegang teguh ajaran agama dan menjalankan ritual sesuai dengan tuntunan yang ditetapkan oleh agama Islam.
Sedangkan abangan yang menganut kejawen cenderung lebih fleksibel dan mengadaptasi ajaran agama dengan budaya dan tradisi lokal. Mereka seringkali menambahkan unsur-unsur kejawen seperti mantra, sesajen, dan simbol-simbol tertentu dalam pelaksanaan ritual.
Ketiga, dalam pemilihan tempat dan waktu ritual. Kaum santri cenderung memilih tempat-tempat yang bersih dan suci seperti masjid atau mushola untuk melaksanakan ritual keagamaan.