Network
RUBLIK DEPOK - Polisi telah berhasil mengungkap kasus kematian Mirna (51) di Kendari, Sulawesi Tenggara. Terungkap bahwa bukan aksi begal yang menyebabkan kematiannya, melainkan ia menjadi korban pembunuhan yang direncanakan. Dalang di balik skenario pembunuhan terhadap Mirna adalah menantunya sendiri yang bernama Novi Damayanti (21).
Novi telah ditangkap oleh polisi dan ditetapkan sebagai tersangka. Dalam aksi kejam tersebut, Novi menjadi otak dari rencana tersebut dengan sengaja menyewa pembunuh bayaran untuk melaksanakan pembunuhan terhadap ibu mertuanya.
Pria yang menjadi pelaksana dari pembunuhan yang direncanakan tersebut berinisial MF (21) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengaku bahwa ia dijanjikan uang sebesar Rp 75 juta jika berhasil membunuh mertua wanita berinisial ND (25). MF juga mengungkap bahwa ia dijanjikan uang bulanan selama 3 tahun sebesar Rp 4 juta per bulan.
"Saya dijanjikan uang Rp 75 juta dan uang Rp 4 juta per bulan selama 3 tahun," kata MF kepada wartawan di Mapolresta Kendari, Kamis (18/4/2024).
Namun, saat ditangkap, MF mengaku baru menerima uang sebesar Rp 10,5 juta. Padahal, ia mengatakan bahwa sisanya dijanjikan akan diberikan setelah ia berhasil menjalankan aksinya untuk mengakhiri nyawa mertua ND.
"Saya baru menerima Rp 10,5 juta dari yang dijanjikan," ungkapnya.
MF juga mengungkap bahwa sebelum melakukan pembunuhan, ia diperintahkan oleh ND untuk melakukan beberapa opsi, salah satunya adalah membakar rumah korban.
Di sisi lain, Kapolresta Kendari Kombes Aris Tri Yunarko juga mengonfirmasi bahwa ND menjanjikan uang sebesar Rp 75 juta kepada MF. Sebelum melaksanakan rencananya, ND telah memberikan uang panjar kepada MF.
"Jadi sebelumnya sudah pernah diberikan uang sebesar Rp 9,5 juta. Kemudian, saat bertemu lagi di rumah makan bakso, MF diberikan uang sebesar Rp 1 juta lagi," jelasnya.
Motif Novi untuk membunuh Mirna adalah karena sering kali ditegur olehnya. Novi mengaku bahwa ibu mertuanya sering campur tangan dalam urusan rumah tangganya sejak tahun 2022.
