Rektor Universitas Pancasila Sebut Ada yang Culas Padanya, Ambil Langkah Hukum

- 1 Maret 2024, 15:58 WIB

RUBLIK DEPOK - Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno memberikan klarifikasi atas kasus dugaan pelecahan seksual yang dituduhkan terhadapnya. Dia membantah melakukan perbuatan bejat tersebut.

Edie merasa sedih dan malu dengan perkara yang dikaitkan dengan namanya sebagai petinggi universitas.

"Mungkin Bapak/Ibu enggak bisa menggambarkan kesedihan saya, malu saya, dan sedih saya. Karena apa? Selama saya mengabdi di dunia pendidikan, baru sekali ini saya dihina. Dijadikan korban character assasination, pembunuhan karakter," kata Edie dalam konferensi pers di sebuah hotel kawasan Jakarta Pusat, Kamis (29/2/2024).

"Bapak dan Ibu sekalian, saya punya keluarga. Saya punya istri dan anak-anak yang sudah besar. Bisa dibayangkan enggak, betapa mereka sedih dan malu ayahnya di perlakukan seperti ini," sambungnya.

Sebagai seorang pendidik, Edie menyebut dirinya sangat menjaga etika.

"Padahal, seorang dosen atau guru orang yang betul menjaga etika dan budi. Saya sangat malu di depan semua orang. Makanya saya pakai topi," ujarnya.

"Saya tahu setiap orang di Universitas Pancasila. Saya tahu siapa yang hebat-hebat, siapa yang pintar. Tapi juga siapa yang culas," katanya, Kamis (29/2/2024).

Dia juga mengatakan, ingin segera lepas dari jeratan kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.

Sebab kata dia, tak hanya dirinya, beban kasus pelecehan seksual ini juga dirasakan keluarganya.

Kuasa hukum Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP), Edie Toet Hendratno (ETH), Faizal Hafied, mengatakan, sedang mempersiapkan langkah hukum lain terhadap pihak yang melaporkan dugaan pelecehan seksual terhadap kliennya.

Halaman:

Editor: Jamhari Ali Gani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x